Connect with us

Pembelajaran Modern

Amazon will let customers try on clothes before they buy

Nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Published

on

Photo: Shutterstock

Et harum quidem rerum facilis est et expedita distinctio. Nam libero tempore, cum soluta nobis est eligendi optio cumque nihil impedit quo minus id quod maxime placeat facere possimus, omnis voluptas assumenda est, omnis dolor repellendus.

Nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam, eaque ipsa quae ab illo inventore veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo.

Neque porro quisquam est, qui dolorem ipsum quia dolor sit amet, consectetur, adipisci velit, sed quia non numquam eius modi tempora incidunt ut labore et dolore magnam aliquam quaerat voluptatem. Ut enim ad minima veniam, quis nostrum exercitationem ullam corporis suscipit laboriosam, nisi ut aliquid ex ea commodi consequatur.

At vero eos et accusamus et iusto odio dignissimos ducimus qui blanditiis praesentium voluptatum deleniti atque corrupti quos dolores et quas molestias excepturi sint occaecati cupiditate non provident, similique sunt in culpa qui officia deserunt mollitia animi, id est laborum et dolorum fuga.

“Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat”

Quis autem vel eum iure reprehenderit qui in ea voluptate velit esse quam nihil molestiae consequatur, vel illum qui dolorem eum fugiat quo voluptas nulla pariatur.

Temporibus autem quibusdam et aut officiis debitis aut rerum necessitatibus saepe eveniet ut et voluptates repudiandae sint et molestiae non recusandae. Itaque earum rerum hic tenetur a sapiente delectus, ut aut reiciendis voluptatibus maiores alias consequatur aut perferendis doloribus asperiores repellat.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit, sed quia consequuntur magni dolores eos qui ratione voluptatem sequi nesciunt.

Pembelajaran Modern

Pembelajaran Berbasis Kompetensi : Pendekatan Efektif Untuk Meningkatkan Keterampilan Dan Relevansi Di Era Modern

Published

on

By

Pembelajaran berbasis kompetensi (Competency-Based Learning) adalah pendekatan pendidikan yang dirancang untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya memahami teori tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan kehidupan nyata. Dalam model ini, keberhasilan siswa diukur berdasarkan pencapaian kompetensi tertentu, bukan hanya waktu yang dihabiskan di ruang kelas atau nilai ujian.

Di era modern yang ditandai dengan perubahan cepat di berbagai sektor, pendekatan ini menjadi semakin penting untuk menciptakan individu yang adaptif, produktif, dan kompetitif. Artikel ini akan membahas konsep pembelajaran berbasis kompetensi, prinsip-prinsipnya, manfaatnya, tantangan dalam implementasinya, serta strategi untuk mengoptimalkannya.


Apa Itu Pembelajaran Berbasis Kompetensi?

Pembelajaran berbasis kompetensi adalah model pendidikan yang berfokus pada penguasaan kemampuan tertentu (kompetensi) yang ditetapkan sebelumnya. Kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang relevan dengan tujuan pembelajaran. Dalam pendekatan ini, siswa diberikan fleksibilitas untuk belajar sesuai dengan kecepatan mereka sendiri hingga mencapai tingkat penguasaan yang diharapkan.

Ciri utama dari pembelajaran berbasis kompetensi meliputi:

  1. Fokus pada Hasil Belajar: Keberhasilan diukur berdasarkan apa yang siswa mampu lakukan, bukan berapa lama mereka belajar.
  2. Fleksibilitas Waktu: Siswa dapat belajar dengan kecepatan mereka sendiri, yang memungkinkan pendekatan lebih personal.
  3. Berbasis Evaluasi Kompetensi: Penilaian dirancang untuk mengukur sejauh mana siswa telah menguasai kompetensi tertentu.

Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Untuk mencapai efektivitas, pembelajaran berbasis kompetensi harus didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

1. Fokus pada Siswa
Pembelajaran berpusat pada kebutuhan, minat, dan kecepatan belajar siswa, memastikan bahwa setiap individu mendapatkan pengalaman yang sesuai.

2. Penilaian Berbasis Kinerja
Penilaian dirancang untuk mengevaluasi kemampuan siswa dalam konteks nyata, seperti melalui proyek, simulasi, atau studi kasus.

3. Standar Kompetensi yang Jelas
Kompetensi yang harus dikuasai siswa ditetapkan dengan jelas sejak awal, sehingga proses pembelajaran dapat diarahkan untuk mencapainya.

4. Umpan Balik yang Berkesinambungan
Siswa menerima umpan balik secara rutin untuk membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka serta memperbaiki kinerja.

5. Fleksibilitas dalam Proses Pembelajaran
Siswa diberikan kebebasan untuk memilih metode belajar yang paling sesuai dengan gaya dan kecepatan mereka, seperti belajar mandiri, kolaborasi kelompok, atau penggunaan teknologi.


Manfaat Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Pendekatan ini menawarkan berbagai manfaat bagi siswa, pendidik, dan masyarakat luas:

1. Relevansi dengan Dunia Nyata
Dengan fokus pada kompetensi praktis, siswa dipersiapkan untuk menghadapi tantangan di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.

2. Pembelajaran yang Personal
Setiap siswa dapat belajar sesuai kecepatan dan gaya belajar mereka sendiri, sehingga meningkatkan efektivitas pembelajaran.

3. Meningkatkan Keterampilan Praktis
Pendekatan ini memastikan bahwa siswa tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu menerapkannya dalam situasi nyata.

4. Evaluasi yang Lebih Objektif
Penilaian berbasis kinerja memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kemampuan siswa dibandingkan dengan nilai ujian tradisional.

5. Mendorong Pengembangan Lifelong Learning
Siswa didorong untuk terus belajar dan mengembangkan diri sepanjang hidup mereka, karena pembelajaran berbasis kompetensi menekankan pentingnya adaptabilitas.


Tantangan dalam Implementasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Meskipun memiliki banyak manfaat, pembelajaran berbasis kompetensi juga menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

1. Kompleksitas dalam Penyusunan Kurikulum
Membuat kurikulum berbasis kompetensi yang mencakup semua aspek pembelajaran membutuhkan waktu dan upaya yang signifikan.

2. Penilaian yang Memakan Waktu
Penilaian berbasis kinerja sering kali lebih kompleks dan memakan waktu dibandingkan dengan ujian tradisional.

3. Keterbatasan Sumber Daya
Implementasi pendekatan ini membutuhkan dukungan teknologi, pelatihan pendidik, dan sumber daya yang memadai.

4. Kesulitan dalam Menyelaraskan Standar
Penerapan pembelajaran berbasis kompetensi memerlukan penyelarasan antara standar pendidikan, kebutuhan industri, dan ekspektasi masyarakat.

5. Perubahan Paradigma bagi Pendidik
Guru dan instruktur harus beradaptasi dengan peran baru mereka sebagai fasilitator yang membimbing siswa menuju penguasaan kompetensi.


Strategi untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Untuk mengatasi tantangan tersebut, berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:

1. Melibatkan Pemangku Kepentingan
Kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan industri sangat penting untuk merancang kompetensi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

2. Meningkatkan Pelatihan Guru
Memberikan pelatihan kepada pendidik tentang cara merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pembelajaran berbasis kompetensi.

3. Memanfaatkan Teknologi
Teknologi dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran yang fleksibel, seperti melalui platform e-learning atau aplikasi simulasi.

4. Menyediakan Umpan Balik yang Konstruktif
Pastikan siswa menerima umpan balik yang membantu mereka memperbaiki kekurangan dan merayakan keberhasilan.

5. Memonitor dan Mengevaluasi Proses Secara Berkala
Evaluasi berkala diperlukan untuk memastikan bahwa pendekatan ini terus relevan dan efektif dalam memenuhi kebutuhan siswa dan masyarakat.


Contoh Penerapan Pembelajaran Berbasis Kompetensi

1. Pendidikan Kejuruan dan Teknis
Di bidang kejuruan, pembelajaran berbasis kompetensi sering digunakan untuk melatih siswa dalam keterampilan praktis seperti teknik mesin, perhotelan, atau perawatan kesehatan.

2. Pendidikan Tinggi
Banyak universitas menerapkan pendekatan ini dalam program studi tertentu, seperti kedokteran, teknik, atau manajemen, untuk memastikan lulusan siap kerja.

3. Pelatihan Korporat
Perusahaan menggunakan pembelajaran berbasis kompetensi untuk melatih karyawan dalam keterampilan spesifik yang diperlukan untuk pekerjaan mereka.

Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pendekatan inovatif yang menjawab kebutuhan pendidikan di era modern. Dengan menekankan pada penguasaan keterampilan praktis, pendekatan ini tidak hanya mempersiapkan siswa untuk dunia kerja tetapi juga membantu mereka menjadi individu yang adaptif dan relevan dengan perubahan zaman.

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, strategi yang tepat dapat membantu institusi pendidikan dan pelatihan mengimplementasikan pembelajaran berbasis kompetensi secara efektif. Dengan kolaborasi semua pihak terkait, pendekatan ini memiliki potensi besar untuk merevolusi sistem pendidikan dan menciptakan generasi yang lebih siap menghadapi masa depan.

Continue Reading

Pembelajaran Modern

Pembelajaran Daring Dan Hybrid : Solusi Inovatif Dalam Transformasi Pendidikan Di Era Digital

Published

on

By

Transformasi pendidikan di era digital telah melahirkan berbagai metode pembelajaran baru, salah satunya adalah pembelajaran daring dan hybrid. Metode ini menjadi semakin relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan fleksibilitas dalam belajar. Pembelajaran daring memungkinkan siswa untuk belajar sepenuhnya melalui platform digital, sementara pembelajaran hybrid menggabungkan metode daring dan tatap muka untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih adaptif dan efektif.

Artikel ini membahas konsep, manfaat, tantangan, serta strategi optimal untuk menerapkan pembelajaran daring dan hybrid dalam berbagai konteks pendidikan.


Pengertian Pembelajaran Daring dan Hybrid

1. Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring (online learning) adalah proses belajar-mengajar yang dilakukan sepenuhnya melalui platform digital. Dalam model ini, siswa dan pengajar tidak perlu berada di lokasi fisik yang sama, melainkan terhubung melalui internet. Beberapa platform populer untuk pembelajaran daring meliputi Google Classroom, Zoom, Microsoft Teams, dan Moodle.

2. Pembelajaran Hybrid

Pembelajaran hybrid (blended learning) adalah metode yang menggabungkan pembelajaran daring dengan tatap muka. Dalam model ini, sebagian kegiatan belajar dilakukan secara online, sementara sisanya dilakukan di kelas fisik. Hybrid menawarkan fleksibilitas dan interaksi yang lebih beragam, memungkinkan siswa memanfaatkan keunggulan kedua metode.


Manfaat Pembelajaran Daring dan Hybrid

A. Manfaat Pembelajaran Daring

  1. Fleksibilitas Waktu dan Lokasi
    Siswa dapat belajar kapan saja dan di mana saja, mengurangi hambatan geografis.
  2. Akses ke Sumber Belajar Beragam
    Platform daring menyediakan akses ke berbagai materi pendidikan, seperti video, modul interaktif, dan e-book.
  3. Efisiensi Biaya
    Pembelajaran daring mengurangi kebutuhan akan transportasi, akomodasi, dan infrastruktur fisik.
  4. Personalisasi Pembelajaran
    Teknologi memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar mereka sendiri.

B. Manfaat Pembelajaran Hybrid

  1. Penguatan Interaksi Sosial
    Dengan menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka, siswa tetap mendapatkan manfaat dari interaksi sosial di kelas.
  2. Pendekatan Belajar yang Beragam
    Kombinasi media digital dan tatap muka memungkinkan pengajaran yang lebih kreatif dan interaktif.
  3. Fleksibilitas untuk Pengajar dan Siswa
    Guru dapat memanfaatkan waktu tatap muka untuk diskusi mendalam dan kegiatan praktis, sementara tugas teoretis dikerjakan secara online.
  4. Efektivitas Belajar yang Lebih Tinggi
    Pendekatan hybrid memberikan peluang lebih besar untuk mengeksplorasi berbagai gaya belajar, baik visual, auditori, maupun kinestetik.

Tantangan dalam Pembelajaran Daring dan Hybrid

A. Tantangan Pembelajaran Daring

  1. Keterbatasan Akses Teknologi
    Tidak semua siswa memiliki akses ke perangkat dan koneksi internet yang memadai.
  2. Kurangnya Interaksi Sosial
    Pembelajaran daring dapat mengurangi interaksi langsung antara siswa dan pengajar, yang penting untuk pengembangan keterampilan sosial.
  3. Motivasi Belajar yang Rendah
    Siswa yang kurang disiplin mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur waktu dan fokus saat belajar secara mandiri.
  4. Kendala Teknis
    Gangguan teknis seperti koneksi internet yang tidak stabil atau perangkat yang tidak kompatibel dapat menghambat proses belajar.

B. Tantangan Pembelajaran Hybrid

  1. Koordinasi Jadwal
    Mengatur jadwal yang seimbang antara pembelajaran daring dan tatap muka dapat menjadi tantangan.
  2. Kesulitan dalam Penilaian
    Memastikan keadilan dalam penilaian antara siswa yang belajar daring dan tatap muka memerlukan pendekatan yang teliti.
  3. Beban Kerja untuk Guru
    Guru harus mempersiapkan materi untuk dua format pembelajaran, yang bisa meningkatkan beban kerja mereka.
  4. Ketimpangan Teknologi dan Infrastruktur
    Tidak semua institusi pendidikan memiliki fasilitas yang cukup untuk mendukung model hybrid secara efektif.

Strategi untuk Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Daring dan Hybrid

1. Pemanfaatan Teknologi yang Tepat

  • Gunakan platform pembelajaran yang intuitif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
  • Manfaatkan alat pendukung, seperti perangkat lunak pengelolaan kelas (LMS) dan aplikasi kolaborasi seperti Padlet atau Kahoot.

2. Pelatihan Guru

  • Sediakan pelatihan bagi guru untuk meningkatkan keterampilan teknologi dan metodologi pengajaran daring.
  • Dorong guru untuk mengembangkan konten yang menarik, seperti video interaktif dan modul berbasis permainan.

3. Dukungan untuk Siswa

  • Berikan panduan teknis kepada siswa dan orang tua untuk memastikan mereka dapat menggunakan platform daring dengan efektif.
  • Sediakan layanan bimbingan dan konseling online untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan.

4. Penguatan Infrastruktur

  • Pastikan semua siswa memiliki akses ke perangkat dan koneksi internet yang memadai melalui program bantuan atau subsidi teknologi.
  • Tingkatkan infrastruktur sekolah untuk mendukung pembelajaran hybrid, seperti ruang kelas dengan perangkat multimedia.

5. Penilaian yang Adil dan Transparan

  • Gunakan metode penilaian yang beragam, seperti tugas proyek, diskusi online, dan kuis daring, untuk mengakomodasi perbedaan gaya belajar.
  • Pastikan transparansi dalam pemberian nilai, baik untuk pembelajaran daring maupun tatap muka.

6. Kolaborasi Siswa dan Guru

  • Dorong kegiatan kolaboratif, seperti diskusi kelompok atau proyek bersama, untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
  • Manfaatkan waktu tatap muka untuk kegiatan yang memerlukan interaksi langsung, seperti diskusi mendalam atau eksperimen.

Contoh Penerapan Pembelajaran Daring dan Hybrid

1. Universitas Terbuka

Universitas Terbuka di Indonesia adalah contoh sukses pembelajaran daring, menyediakan akses pendidikan bagi siswa di berbagai wilayah melalui platform digital.

2. Sekolah Hybrid di Singapura

Beberapa sekolah di Singapura menggunakan model hybrid untuk memadukan pembelajaran daring dan praktikum di laboratorium, memberikan siswa fleksibilitas dalam belajar.

3. Khan Academy

Platform daring ini menyediakan sumber belajar gratis yang digunakan di seluruh dunia untuk mendukung pembelajaran daring maupun sebagai bagian dari pendekatan hybrid.

Pembelajaran daring dan hybrid menawarkan solusi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pendidikan di era digital. Meskipun terdapat tantangan, seperti keterbatasan akses teknologi dan koordinasi jadwal, manfaatnya jauh lebih besar dalam menciptakan pengalaman belajar yang fleksibel, adaptif, dan beragam. Dengan strategi yang tepat, seperti pemanfaatan teknologi, pelatihan guru, dan penguatan infrastruktur, metode ini dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk masa depan pendidikan. Di tengah perubahan dunia yang semakin cepat, pembelajaran daring dan hybrid bukan hanya pilihan, tetapi kebutuhan yang harus dioptimalkan untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan global.

Continue Reading

Pembelajaran Modern

Transformasi Pembelajaran Modern di Universitas Menyongsong Era Digital

Published

on

By

Dalam beberapa tahun terakhir, pendidikan tinggi telah mengalami perubahan yang sangat signifikan, berkat kemajuan teknologi dan perkembangan digital. Transformasi pembelajaran modern di universitas bukan hanya sekadar pengenalan alat-alat baru, tetapi juga melibatkan perubahan paradigma dalam cara mengajar dan belajar. Artikel ini akan mengulas bagaimana universitas menyongsong era digital, tantangan yang dihadapi, serta manfaat yang diperoleh dari transformasi ini.

1. Latar Belakang Transformasi Pembelajaran

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dunia pendidikan dihadapkan pada tuntutan untuk beradaptasi. Era digital membawa serta berbagai inovasi, seperti pembelajaran daring, penggunaan aplikasi pendidikan, dan integrasi teknologi dalam kurikulum. Universitas harus mampu bertransformasi agar dapat memberikan pendidikan yang relevan dan berkualitas, sesuai dengan kebutuhan zaman. Transformasi ini bukan hanya berkaitan dengan penggunaan teknologi, tetapi juga mencakup pengembangan metode pengajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif. Pendekatan ini bertujuan untuk mendorong keterlibatan mahasiswa dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.

2. Pembelajaran Daring dan Hybrid

Salah satu aspek paling mencolok dari transformasi ini adalah pergeseran dari pembelajaran tatap muka tradisional ke model pembelajaran daring dan hybrid. Pembelajaran daring memungkinkan mahasiswa untuk mengakses materi kuliah, berinteraksi dengan dosen, dan berkolaborasi dengan teman sekelas dari mana saja dan kapan saja. Ini sangat bermanfaat, terutama dalam situasi darurat seperti pandemi COVID-19, di mana pembelajaran tatap muka menjadi tidak memungkinkan. Model pembelajaran hybrid, yang menggabungkan pembelajaran daring dengan tatap muka, memberikan fleksibilitas lebih kepada mahasiswa. Mereka dapat belajar secara mandiri melalui platform online sembari tetap mendapatkan pengalaman interaksi langsung di kelas. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan individu mahasiswa.

3. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran

Teknologi memainkan peran penting dalam transformasi pembelajaran modern. Universitas kini mengintegrasikan berbagai alat dan platform digital untuk meningkatkan pengalaman belajar. Beberapa teknologi yang umum digunakan antara lain:

  • LMS (Learning Management System): Sistem manajemen pembelajaran seperti Moodle atau Google Classroom memungkinkan dosen untuk mengunggah materi kuliah, mengelola tugas, dan berkomunikasi dengan mahasiswa secara efisien.
  • Video Pembelajaran: Penggunaan video sebagai media pembelajaran memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk memahami konsep-konsep kompleks. Dosen dapat merekam kuliah mereka dan mengunggahnya ke platform online untuk diakses kapan saja.
  • Aplikasi Kolaborasi: Aplikasi seperti Zoom, Microsoft Teams, dan Slack memungkinkan mahasiswa untuk berkolaborasi dalam proyek, berdiskusi, dan berinteraksi secara real-time, meningkatkan rasa kebersamaan meskipun secara fisik terpisah.
  • Gamifikasi: Pendekatan ini mengintegrasikan elemen permainan dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan mahasiswa. Contohnya, penggunaan kuis interaktif dan simulasi yang membuat pembelajaran lebih menarik.

4. Tantangan dalam Transformasi Pembelajaran

Meskipun transformasi pembelajaran modern menawarkan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh universitas:

  • Kesenjangan Digital: Tidak semua mahasiswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan koneksi internet yang memadai. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan dalam kesempatan belajar.
  • Perubahan Paradigma: Dosen dan mahasiswa perlu beradaptasi dengan metode pembelajaran baru. Beberapa dosen mungkin merasa nyaman dengan metode tradisional dan enggan untuk mengubah cara pengajaran mereka.
  • Kualitas Konten: Dalam era informasi yang melimpah, penting untuk memastikan bahwa materi yang disajikan berkualitas tinggi dan relevan. Universitas harus memiliki standar yang jelas untuk konten pembelajaran.
  • Ketidakmampuan dalam Manajemen Waktu: Mahasiswa yang belajar secara daring sering kali menghadapi kesulitan dalam manajemen waktu, yang dapat memengaruhi motivasi dan hasil belajar mereka.

5. Manfaat Transformasi Pembelajaran Modern

Meskipun ada tantangan, transformasi pembelajaran modern juga membawa sejumlah manfaat yang signifikan:

  • Fleksibilitas: Mahasiswa dapat belajar dengan cara yang paling sesuai dengan gaya belajar mereka, baik melalui video, teks, atau interaksi langsung.
  • Aksesibilitas: Pembelajaran daring memungkinkan mahasiswa dari berbagai lokasi untuk mengakses pendidikan berkualitas tanpa harus berpindah tempat. Ini membuka peluang bagi mereka yang mungkin terhambat oleh jarak atau biaya.
  • Keterlibatan yang Lebih Tinggi: Metode pembelajaran yang interaktif dan kolaboratif mendorong mahasiswa untuk lebih terlibat dalam proses belajar, meningkatkan retensi informasi.
  • Pengembangan Keterampilan Abad ke-21: Dalam lingkungan pembelajaran modern, mahasiswa tidak hanya belajar konten akademis, tetapi juga keterampilan penting seperti pemecahan masalah, kolaborasi, dan literasi digital yang sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini.

Continue Reading

Trending

Copyright © 2017 www.casablancaoc.com